Kamis, 23 Juni 2011

A Knight's Tale


Halo.

Maaf ya atas kelalaian saya nge post di blog saya ini. Maklum, baru ketemu sodaranya blog, yap, apalagi kalau bukan Tumblr. 

Padahal minggu ini banyak banget hal yang menarik perhatian saya.
Pertama adalah saya baru pertama kali nonton Music and Lyrics yang dibintangin Hugh Grant dan Drew Barrymore. Sayangnya saya nggak nonton dari awal, paling paling saya cuma nonton 30 persen terakhirnya. Tapi untungnya saya masih sempet mendengar lagu-lagu andalan di film itu, antara lain Don't Write Me Off yang dinyanyikan oleh Hugh Grant dan lagu Way Back Into Love yang dinyanyiin dua versi. Pertama, versi Hugh Grant feat Drew Barrymore ( Nggak sangka ternyata dia bisa nyanyi juga!) dan versi satunya lagi yaitu Hugh Grant feat Halley Bennett yang di film itu berperan sebagai superstar bernama Cora. Well, Haley Bennet bener-bener berwajah Barbie. She has a marble alike face and sooo ... Barbish ! 

Film kedua yang menarik perhatian saya kemarin adalah...
Jeng jeng jeng

A KNIGHT'S TALE 

Pertamanya saya sangka ini film silat-silat Cina yang suka diputer malem-malem gitu. Tapi waktu opening filmnya, kok ada nama Heath Ledger dan saya merasa familiar dengan nama ini. Yaudah tuh saya nonton aja. Kebetulan banget setting film nya adalah di European Medieval Era , yang baju-bajunya dan pemandangannya enak banget dilihat.


Pertama nya sih saya memandang sebelah mata Heath Ledger yang berperan sebagai William Thatcher ini ( I was wondering if there's any relation between this William Thatcher an Margaret Thatcher - the Prime Minister of UK , the iron lady ). Film ini dimulai dengan perkenalan mengenai sejenis permainan yang sangat populer waktu itu, sejenis mainan adu tombak. Tapi permainan ini hanya bisa diikuti oleh bangsawan aja, misalnya orang-orang dengan gelar Sir, Lord, dan sebagainya lah. Jadi si William ini bersama dua temannya, yaitu Wat dan Roland adalah pembantu dari seorang pemain adu tombak yaitu Sir Ector. Waktu ada kompetisi adu tombak ini, dan Sir Ector sudah mengumpulkan 3 poin (ibaratnya udah masuk final) Sir Ector nya ini malah mati. Maka ketiga pembantunya ini pun terancam nggak bisa makan. Akhirnya William mengajukan diri untuk menggantikan Sir Ector bermain.


Awalnya kedua temannya nggak percaya kalau William yang nggak berpengalaman ini bisa main adu tombak. Tapi di luar dugaan, ternyata William berhasil mengalahkan lawannya ! Ia pun akhirnya mendapatkan 15 keping koin emas.

Ketika William membagi-bagikan koin emasnya pada kedua temannya, tiba-tiba terlintas dibenaknya untuk terus bermain adu tombak. Otomatis dia harus memalsukan identitasnya, karena dia itu bukan bangsawan. Pas dia lagi bingung memikirkan gimana caranya, Ia bertemu dengan seorang laki-laki telanjang di jalan yang bernama Geoffrey Chaucher atau biasa dipanggil Geoff. Ternyata Geoff ini profesinya adalah sebagai penulis, penyair, dan pembuat surat kebangsawanan lah istilahnya. Geoff akhirnya setuju untuk membuatkan William identitas baru sebagai bangsawan yang bernama Sir Ulrich von Liechtenstein dari Gelderland. 
Awalnya temen-temennya dia nggak setuju, tapi akhirnya mereka mau juga membantu William latihan. Awalnya William masih kelihatan payah , tapi lama-lama Ia makin bagus. Jadilah Ia mengikuti turnamen itu di dua cabang, yaitu cabang adu pedang dan adu tombak.

Jocelyn

Nah, saat itulah William bertemu dengan seorang gadis bangsawan yang supercantik bernama Jocelyn. Eh enggak deng, pertamanya Jocelyn nggak ngasih tau nama dia dulu. Lama-lama si Jocelyn nya ini tertarik juga dan akhirnya ngasih tau William namanya lewat pembantunya. 

Lord Adhemar the Evil
Tepi William ternyata punya saingan dalam merebut hati Jocelyn. Namanya adalah Lord Adhemar, kalau nggak salah dia itu diceritakan sebagai Lord dari Perancis. Adhemar ini nyebelin banget deh orangnya. Sombong dan suka meremehkan. Yah mungkin gara-gara Adhemar sirik sih sama William karena Jocelyn lebih tertarik sama William. Oh iya, saat ini nama William udah bukan William lagi, tapi dia menggunakan identitas barunya sebagai Sir Ulrich.

Ketika bertarung di final, kebetulan William ini bertanding dengan Adhemar. William, yang sebelumnya udah dipermalukan Adhemar karena diledek baju zirah dan perisainya, akhirnya ngotot ingin mengalahkan Adhemar. Tapi sayangnya, William kalah oleh Adhemar sehingga William cuma memenangkan perlombaan di cabang adu pedang aja. 

Sir Thomas Colvill a.k.a Edward, The Black Prince
Karena dendam kesumatnya pada Adhemar, akhirnya William mengikuti kompetisi di tempat lain dengan harapan dia bakalan bertemu dengan Adhemar lagi dan mengalahkannya. Pada kompetisi kali itu, William akhirnya bisa melihat Adhemar bertanding melawan Sir Thomas Colvill , tapi tiba-tiba Adhemar memutuskan untuk mundur. Selidik punya selidik, ternyata Sir Thomas Colvill ini adalah Edward the black prince yang merupakan seorang putera mahkota kerajaan Inggris. Makanya Adhemar mengalah. Tapi lawan selanjutnya Sir Thomas Colvill ini adalah William sendiri. Geoff yang baru mengetahui hal ini udah siap-siap memasangkan bendera putih tanda mengalah di lambangnya Sir Ulrich . Sir Colvill nya ini udah males aja liatnya karena dia nggak jadi tanding lagi karena ada yang mengetahui identitasnya yang sebenarnya. Tapi di luar dugaan, William maju bertanding melawan Colvill. Sir Colvill pun bertarung dengan senang hati meskipun akhirnya Colvill kalah. Sebelum Colvill membuka topengnya, William udah bilang sendiri kalau dia tahu kalau Colvill itu adalah the Black Prince , makanya Colvill senang banget ada yang mau bertarung dengannya meskipun udah tau identitasnya. 


Akhirnya William terus menang di setiap kompetisi , karena berharap bakalan ketemu sama Adhemar. Tapi ternyata Adhemar sedang ditugaskan untuk berperang jadi dia nggak ikutan kompetisi. Di sisi lain, hubungan William dan Jocelyn pun semakin baik. Meskipun saat itu William pun masih merahasiakan identitasnya dari Jocelyn. Sampai suatu saat , Jocelyn meminta William untuk mengalah,, meskipun William nggak mau tapi dia tetap mengalah. Mana kalahnya banyak lagi. Pas William udah kalah, Jocelyn malah meminta William untuk nggak kalah lagi di setiap kompetisi. 

Sebelum dansa sama Jocelyn, William ini berlatih mati matian dulu sama temennya

Sebelum bertarung, William kemudian mem-flashback kenangannya saat pertama kali ayahnya 'memberikannya' pada Sir Ector. Ayahnya bilang kalau dia bisa mengganti bintangnya (mungkin bisa mengganti takdirnya) karena saat Ia menonton pertandingan adu tombak waktu masih kecil, dia nanya sama ayahnya. " Bisakah nanti aku ikut bertanding?" dan ayahnya bilang bisa, malah diketawain sama orang-orang. Katanya merubah nasib seorang anak pemasang atap menjadi bangsawan itu sama artinya mengubah orang jadi binatang. Tapi ayahnya bilang nggak ada yang nggak mungkin. 
Dari kenangan itu William kemudian mengunjungi kampung halamannya di Cheapside atau Cheapville yang belum pernah dia kunjungi sejak dibawa Sir Ector dulu. Sekarang Ia udah terkenal. Ia menanyakan alamat rumah ayahnya pada seorang anak kecil. Anak kecil itu menunjukkan rumahnya dan bilang kalau John Thatcher, ayahnya, sekarang buta. 

Sedih banget melihat pertemuan William dengan ayahnya. Ayahnya seneng banget waktu mengetahui sekarang William sudah menjadi Sir, dan Ia pun mendengar nama 'bangsawan' anaknya, Sir Ulrich banyak dibicarakan orang-orang meskipun dia nggak bisa lihat. Sedang asyik ngobrol tiba-tiba rumah mereka bocor dan William keluar untuk memperbaiki kebocoran atapnya. Ia tidak mengira kalau diluar ternyata ada Adhemar yang mengikutinya.

Keesokan harinya, ketika mau bertanding sama Adhemar, William malah ditangkap. Jocelyn pun merasa dibohongi. Dan hubungan bagi orang yang memalsukan identitasnya adalah dihukum pancung atau gantung gitu. William pun dicerca sama masyarakat yang dulu mengelu-elu kannya. Dilemparin sayuran lah, apalah.Mana sebelumnya juga Adhemar diam-diam memukulinya pula. Tapi ketika tiba saat pengeksekusian, dua pria bertudung yang ternyata adalah Sir Thomas Colvill alias the Black Ptrince membuka tudungnya. Orang-orang langsung terpana. Colvill kemudian menghentikan proses eksekusi, kemudian menyuruh William membungkuk. William pun diangkat menjadi seorang Sir oleh Colvill , dan Ia disuruh bertanding melawan Adhemar.
Tombaknya diiket di tangan loh saudara saudara! Ngga pake baju zirah lagi

Tapi bukan Adhemar namanya kalau nggak licik. Ia kemudian menyembunyikan ujung tombak yang runcing di tombak miliknya. Akhirnya pada saat bertanding, Adhemar berhasil melukai William dua babak. Adhemar udah merasa menang aja. Soalnya William ini butuh nilai penuh dengan menjatuhkan Adhemar dari kuda kalau mau menang. Akhirnya William melepaskan baju zirahnya dan mengikatkan tombak pada tangannya karena udah nggak kuat mengangkatnya. Bersamaan dengan itu, William melihat Jocelyn mengantarkan ayahnya menonton pertandingan. Semangat William pun bertambah. Tanpa baju zirah pelindung dan tombak yang diikat, Ia berhasil menatuhkan Adhemar dari kudanya...

Begitulah kira-kira sinopsis ceritanya. Ceritanya bagus, tapi mungkin saya aja yang nggak bisa menceritakan ya. Hehehe mending nonton aja filmnya langsung. nggak rugi !


Tidak ada komentar:

Posting Komentar