Selasa, 03 Mei 2011

Enam istri King Henry VIII

Halo
Setelah selesai nyalin catetan manajemen pemasaran dan statistika, here we go. Time to refresh my brain !
Nggak tahu kenapa, mungkin dampak dari Royal Wedding Fever, saya lagi suka banget sama sejarahnya Inggris. Dari dulu saya suka sejarah banget banget sih, coba kalau ortu saya engga ngelarang, pasti saya udah di jurusan Sejarah sekarang. Tapi apa daya, jurusan Sejarah memang seringkali dipandang sebelah mata sama orang Indonesia, termasuk ayah saya. Padahal menurut saya, sejarah itu bukan 'cuma' sejarah. Sejarah itu menurut saya sesuatu yang besar, yang harus dipelajari supaya orang-orang tahu kebenarannya. Meskipun ada ungkapan sih, kalau sejarah itu selalu ditulis oleh pihak yang menang..

Cukup sudah basa basinya. I want to let my mind out about this person.
Yes, he is...
King Henry VIII

 
King Henry VIII


Sebenarnya dia cuma satu dari sekian banyak Raja yang pernah memerintah Inggris, yang punya banyak cerita yang mirip-mirip sinetron. Tapi kenapa saya milih Raja Henry ke-VIII ini? Mungkin dia nggak setenar Napoleon Bonaparte atau Julius Caesar. Tapi , ya dia punya kisah menarik aja buat diceritain. Yaitu tentang istri-istrinya.

Menurut saya sih, si King Henry VIII ini nggak ganteng-ganteng banget. Apa karena fotonya udah tua ya? Nggak tah deh. Tapi , ya... mungkin karena dia Raja ya, jadi banyak yang mau sama dia. Meskipun dari segi tampang masih cakepan Prince Andrea Casiraghi of Monaco , haha ya iyalah. Lihat aja perbandingannya dibawah ini.

Tapi soal istri, King Henry ini jagonya.

Catherine of Aragon - Catalina de Aragon

Istri pertama King Henry VIII adalah seorang perempuan Spanyol yang bernama Catherine of Aragon, atau dalam bahasa Spanyol. Catalina de Aragon. Pertamanya, Catherine of Aragon ini adalah istrinya kakak Henry yang bernama Arthur. Arthur meninggal, dan kemudian Henry lah yang menikahi janda kakaknya ini. Menurut berita yang tersiar, Henry ini memang bener-bener mencintai sang ratunya. Hal ini terbukti dari king Henry membuatkannya lagu, surat, maupun pernyataan publik dan banyak lagi. Akhirnya Queen Catherine ini melahirkan seorang puteri yang dinamakan Mary (nantinya Mary ini akan menjadi Queen Mary I).Sebenarnya si Queen Catherine of Aragon ini pernah melahirkan seorang anak laki-laki yang dinamakan Henry juga. Tapi baru 52 hari dia hidup, kemudian anaknya ini meninggal. Setelah si King Henry ini jatuh cinta sama istri keduanya, Anne Boleyn, makin menderita aja hidupnya Catherine of Aragon. Pokoknya pernikahannya dianggap tidak sah sama seorang Paus. Padahal jelas-jelas pernikahannya itu sah, atas perminataan Henry VII , ayahnya Henry VIII. Jadi waktu itu Catherine of Aragon cuma sempat hidup enam bulan sama kakaknya Henry yang bernama Arthur itu. Ketika Arthur meninggal, ayah mereka , mungkin karena udah terlanjur suka sama puteri dari King Ferdinand dan Queen Isabella dari Spanyol ini, akhirnya sang Raja nikahin anak keduanya yang dianggep lebih sehat, ya si King Henry VIII ini.


Disamping Catherine of Aragon nggak juga memberikan keturunan laki-laki untuk Henry, akhirnya sang Raja pun terlibat affair dengan keponakannya Duke of Norfolk, yaitu Boleyn Sisters. Mungkin nggak asing ya, buat yang udah pernah nonton The Other Boleyn Girl yang diperanin sama Scarlett Johanson dan Natalie Portman itu.

Jadi pada awalnya, Duke of Norfolk, Thomas Howard, yang merupakan paman dari Mary dan Anne Boleyn ini 'mengajukan' salah satu keponakannya untuk diperistri oleh sang Raja demi meningkatkan martabat keluarga mereka. Ayah Mary dan Anne yang bernama Thomas Boleyn sih iya-iya aja. Pertamanya, yang mau dicomblangin sama King Hnery VIII ini adalah Anne Boleyn, adiknya Mary. Kalo Mary itu kan semacam wanita yang pendiem dan penurut, nah kalo Anne itu kebalikannya. Dia itu agak-agak tomboy gimana gitu lah. Nah, tapi sayangnya takdir berkata lain (asikk). Rencana pencomblangan Anne dan Henry malah gagal karena Henry malah terpesona dengan Mary Boleyn, kakak Anne yang notabene udah punya suami. Si Mary ini akhirnya diminta sama Raja. Kalau ngga salah sih suaminya juga ikut dibawa ke istana. Tapi keluarga Boleyn ngerti lah, maksudnya dibawa ke Istana itu gimana. Jadi si Mary ini mau dijadiin selirnya gitu. Karena yang mintanya Raja, akhirnya diterima tuh penawarannya, Mary Boleyn dibawa ke Istana. Sedangkan si Anne Boleyn ini di'buang' ke Perancis oleh keluarganya. Thomas Boleyn, ayah mereka langsung punya gelar Earl dan si Duke of Norfolk itu gelarnya jadi Viscount. Nah yang mereka nggak tahu, Anne sebetulnya marah sama Mary karena merasa kakaknya telah merebut sang Raja darinya.


Mary Boleyn


Akhirnya Mary pun diboyong ke Istana. Tapi Queen Catherine of Aragon ini masih ada di Istana juga ya. Sampai akhirnya Mary Boleyn hamil, sayangnya kandungannya lemah. Jadi Mary Boleyn ini semacam 'dipingit' lah. Pemingitan Mary bikin Duke of Norfolk ketar-ketir, soalnya dia tahu kalau Raja itu nggak tahan kalau nggak main perempuan. Akhirnya dipanggil lagi deh tuh si Anne Boleyn dari Perancis buat 'menghibur' sang Raja. Sementara si kakaknya, Mary Boleyn lagi sakit, eh si King Henry VIII ini malah beneran suka sama Anne. Anne sendiri udah nggak sepolos dulu. Anne yang sekarang jauh lebih pintar dan licik. Dia akhirnya berhasil bikin si king Henry ini penasaran sama dia. Henry kemudian menghadiahi Anne Boleyn perhiasan, tapi kemudian sama Anne dibalikin lagi perhiasannya. She really made the King got him on his knees - kaya lagunya the click five. Sang Raja juga sering mengiriminya surat cinta, tercatat ada 17 surat cinta dari King Henry buat Anne Boleyn yang sampai sekarang masih tersimpan di museum Venezia. Pokoknya si Anne Boleyn ini nggak mau cuma dijadikan selirnya sama Raja. Kan Raja cuma boleh punya satu istri dan istri sahnya sang Raja saat itu masih Catherine of Aragon. Akhirnya Anne Boleyn ini hamil. Henry dan Anne kemudian nikah secara diam-diam. Nah, mengenai Queen Catherine of Aragon, Henry dengan enaknya menganggap pernikahannya dengan Catherine of Aragon itu nggak sah.

Catherine of Aragon akhirnya di'buang' dari istana. Ia dipisahkan dari anaknya, pada akhir hayatnya, Catherine of Aragon tinggal di sebuah menara atau semacam istana yang nggak keurus gitu, terus pelayannya juga sedikit. Meskipun begitu, Catherine of Aragon ini nggak pernah mengeluh dengan keadaannya. Akhirnya di menara itu, Catherine of Aragon pun meninggal.Meninggalnya Catherina of Aragon ini pun nggak sebagai Queen Consort of Wales, tapi sebagai Princess Dowager - Puteri Janda karena dianggap pernikahannya dengan Henry VIII dianulir. 


Anne Boleyn


Sementara itu di istana, persiapan kelahiran Anne Boleyn pun dipersiapkan. Saat itu Anne Boleyn telah diangkat menjadi Queen Consort of England. Sebelum kelahirannya,  mereka udah milih-milih nama. Kemungkinan mereka bakal ngasih nama prince Arthur atau prince Henry pada anaknya si Anne Boleyn itu. Waktu lahir.... jeng jeng jeng.... ternyata anaknya perempuan ! Anaknya itu dikasih nama Elizabeth I. Anne kemudian hamil lagi dua kali tapi dua duanya keguguran. Akhirnya si King Henry VIII itu bosen , dan mulai terpikat sama cewek lain. Jane Seymour.

Nah, sementara itu si Anne Boleyn ini nggak kehilangan akal. Tadinya, supaya dapet anak laki-laki dia mau berhubungan sama George Boleyn yang nggak lain adalah adiknya sendiri. Tapi hubungan itu nggak jadi soalnya George nya nggak mau. Tapi sayangnya, ada orang yang melihat kejadian ini kemudian melaporkannya sama Raja. Orang itu adalah Jane Seymour. Nah, akhirnya mereka berdua pun di hukum pancung.

Jane Seymour

Muncullah tokoh baru bernama Jane Seymour ini. Jane Seymour adalah pelayan Catherine of Aragon dan Anne Boleyn. Sampai akhirnya suatu hari raja menginap di rumah keluarga Seymour dan mungkin untuk pertama kalinya lah sang Raja terpesona sama Jane Seymour ini. Waktu itu dia masih sama Anne Boleyn. Jane Seymour adalah seorang gadis yang tenang dan lembut, mungkin inilah yang bikin sang Raja jatuh cinta. Jane juga kelihatannya 'polos' tentang politik kerajaan. Akhirnya, dalam 24 jam setelah Anne Boleyn dipenggal, sang Raja menikah dengan Jane Seymour ini. Tapi Raja nggak serta merta memberikan gelar Queen Consort buat Jane Seymour ini. Mungkin karena pengalaman sebelumnya, Henry VIII mengangkat Ratu-ratu yang nggak bisa melahirkan anak laki-laki. Jadi dia pengen Jane Seymour ini bisa enggak menghasilkan anak alki-laki untuknya.

Akhirnya Jane Seymour pun mengandung. Ketika lahir, ternyata anaknya laki-laki. Anaknya langsung diberi nama Edward VI. Nah, ketika lahir, Mary, anaknya Catherine of Aragon menjadi ibu baptisnya begitu juga dengan Elizabeth I, anaknya Anne Boleyn. Sayangnya, setelah dua minggu kelahiran anak laki-lakinya, Jane Seymour pun meninggal setelah sempat menghadiri upacara pembaptisan anaknya dengan kondisi tubuhnya yang lemah. Konon, Jane Seymour ini merupakan istri favoritnya King Henry VIII jadi Raja pun dikubur disebelah Jane Seymour ketika meninggal.

Dua tahun lamanya, King Henry VIII masih dalam suasana berduka setelah kematian Jane Seymour. Tapi setelah dua tahun, rupanya sang raja nggak tahan menjomblo. Ia pun mengirimkan pasukannya untuk mencari kandidat yang tepat buat istri barunya ke seluruh dataran Eropa. Dia juga mengirimkan pelukis untuk melukiskan wajah wajah calon kadidat istrinya ini. Nama pelukisnya itu Hans Holbein

Waktu Hans Holbein ini berkelana, dia menemukan kakak beradik Cleves. Amelia dan Anne of Cleves. Nah, Holbein ini menganggap kalo keluarga Cleves adalah sekutu potensial buat ... apa ya namanya ? bersekutu untuk revolusi gereja gitu lah. Kalau enggak salah si Holbein ini bekerja sama dengan Thomas Cromwell.  Tapi di sumber lain juga mengatakan bahwa , gosipnya, Anne of Cleves itu cantiknya seperti matahari keemasan semacam itulah. Terus pas Holbein ini mau lihat wajahnya tuh selalu dipersulit gitu lah sampai akhirnya Holbein melukis seadanya. Akhirnya sang Raja pun tertarik sama 'lukisan' gadis cantik itu. King Henry pun menandatangani persetujuan pernikahan mereka.

Anne of Cleves - the Flander's Mare
 
Akhirnya ketemu lah tuh King Henry VIII sama Anne of Cleves. Dan ternyata, pas raja ketemu sama Anne of Cleves, wajahnya buruk rupa. Belum sampai situ kekecewaan sang Raja, ternyata Anne of Cleves itu sama sekali nggak tahu tradisi yang ada di kerajaan Inggris. Waktu pertama kali Raja melihat Anne of Cleves, Anne of Cleves itu sedang memandang keluar jendela. Pas rajanya dateng, dia cuma nengok sebentar terus memandang keluar jendela lagi alias nyuekin sang raja. Pengetahuan Anne of Cleves tentang Inggris rupanya buruk banget. Anne juga tidak begitu fasih berbahasa Inggris. Komunikasi mereka berdua dibantu oleh seorang translator. Terlebih lagi Raja pun terpikat oleh Kathryn Howard yang masih muda. Akhirnya cuma bertahan 6 bulan, mereka pun bercerai.

Anne of Cleves ini kemudian diberikan gelar sebagai King's Sister untuk penghormatan. Dibalik itu sendiri, king Henry VIII menjulukinya the Flanders Mare yang artinya ratu yang berwajah seperti kuda. Tapi belakangan diketahui bahwa frasa the Flanders Mare itu bukanlah julukan dari King Henry VIII melainkan dari seorang ahli sejarah bernama Bishop Gilbert Burnett. Anne sendiri cukup pintar untuk nggak 'berpolitik' seperti pendahulunya, Anne Boleyn. Jadi dia iya iya aja begitu dikasih Haver Castle, yang dulunya merupakan rumahnya Anne Boleyn. Tapi kemudian si Anne of Cleves ini jadi teman baiknya raja dan anak-anaknya.

Kathryn Howard
 
Kathryn Howard, istri kelima King Henry VIII keponakannya Thomas Howard, Duke of Norfolk. Merasa Deja Vu sama nama ini ? Yap, Thomas Howard alias Duke of Norfolk ini adalah pamannya Mary dan Anne Boleyn yang dulu pernah ada affair sama Raja. Ternyata Duke of Norfolk ini belum puas juga mengajukan keponakannya untuk naik derajat, sekarang giliran keponakannya yang lain. , Kathryn Howard. Lagi-lagi si pamannya si Kathryn Howard ini, Thomas Howard, menganggap bahwa kegagalan pernikahan Raja  yang sebelumnya, sama Anne of Cleves itu salah satu alesan buat mendiskreditkan pesaingnya, yaitu si Thomas Cromwell. Akhirnya sang Raja pun menikah 16 hari setelah perceraiannya dengan Anne of Cleves. 

Waktu itu King Henry VIII udah berumur 49 tahun sedangkan Kathryn umurnya baru 19 tahun. Raja terpikat banget sama semangat anak mudanya Kathryn ini. Bahkan Raja sendiri yang memberikan julukan 'A Rose without thorn' alias Mawar tanpa duri dan 'very jewel of womanhood' saking si Kathryn ini bisa membangkitkan semangat hidup sang Raja lagi.

Tapi Kathryn tetaplah cewek biasa. Karena umurnya masih muda, dia pun mencari seseorang yang tampan yang seusia dengannya. Maklum, Kathryn kan kayanya lebih cocok jadi anaknya King Henry VIII ketimbang istrinya. Tapi meskipun si Kathryn ini cuma flirting flirting doang, tetap aja hal ini membahayakan posisinya sebagai seorang Ratu. Dua tahun setelah pernikahannya, akhirnya seorang Archbishop Craner punya bukti untuk melaporkan sang Ratu pada Raja. Awalnya King Henry VIII nggak percaya. Tapi nggak tahu gimana akhirnya king Henry ini malah percaya sama orang-orang. Akhrnya Kathryn Howard dibunuh dengan tuduhan perselingkuhan dengan Thomas Culpepper. 

Waktu Archbishop Craner mengadu sama King Henry VIII tentang peselingkuhan Kathryn Howard, pamannya yang tak lain dan tak bukan adalah Thomas Howard, Duke of Norfolk malah berbalik mengkhianatinya. Tadinya kan si Kathryn ini diagung-agungkan sama si Duke of Norfolk. Tapi waktu Archbishop Craner mengadu, si Duke of Norfolk ini malah manas-manasin, "Bakar saja dia!" semacam kaya gitu. Akhirnya jadilah Kathryn Howard dipenggal depan majelis kerajaan. Sebelum meninggal. kabarnya Kathryn sempat bilang " I die a queen, but would rather die a wife of culpepper" 


Katherine Parr

Istri terakhir sang Raja adalah Katherine Parr. Dia sudah pernah menikah dua kali sebelum jadi istri Henry ini. Yang pertama pernikahannya dengan Lord Borough, Edward. Pernikahan keduanya adalah dengan John Neville, Lord Latimer. Tapi kedua suaminya itu udah meninggal waktu raja mempersuntingnya.

Ketika Raja melamarnya, sebenarnya Katherine Parr ini lagi dekat sama Thomas Seymour. Nah, nama Seymour diungkit lagi disini. Thomas Seymour ini adalah kakak nya Jane Seymour, istri Henry sebelumnya yang meninggal setelah melahirkan Edward. Tapi karena dia merasa 'berkewajiban' untuk memenuhi keinginan Raja, akhirnya diterima lah sang Raja dan akhirnya merekapun menikah.

Mereka hidup adem ayem tuh sampai akhirnya King Henry VIII menutup mata. Setelah King Henry meninggal, akhirnya Katherine Parr pun menikah dengan Thomas Seymour, laki-laki pilihannya waktu itu.

Menarik banget ya sejarahnya ? Sayangnya namanya itu itu aja. Kalau enggak Katherine, Henry, Edward, Thomas, Elizabeth, Mary dan Anne. Bahkan nama David atau Peter enggak ada disini. Begitulah cerita tentang istri-istri King Henry VIII.


Minggu, 01 Mei 2011

smoothing poni

Halo semua
Hari Rabu yang lalu saya melakukan sebuah manuver ekstrim buat rambut saya. Coba tebak apa ? 
Yepp.... Smoothing poni. 
Poninya doang lho, catet, cuma poni.

Habis saya suka kesel sama rambut saya , terutama poninya. Keriting belakangnya sih saya suka, toh saya juga nggak terlalu suka rambut yang lurus-lurus amat. Yaudah jadi poninya aja yang saya smoothing. Lagian saya capek juga, setiap mau pergi saya harus catok. Akhirnya rambut saya jadi keriting kaku gitu deh poninya. Enggak tahu memang karena rambut saya nya yang begitu atau karena dipanasin terus-terusan pake alat catok yah. Yang jelas, I never had a great hair day after I woke up.

Kemarin saya ngabisin uang 40 ribu untuk smoothing poni. Nggak di salon yang bagus sih . Nama salonnya itu kalo ga salah Pink Salon , di daerah Tembalang, Semarang. Untuk salon ini, ya.... 80 persen recommended lah. Tempatnya memang nggak terlalu luas dan mewah. Tapi kapsternya pada terampil dan banyak. Waktu saya smoothing aja, waktu pengolesan obat dan waktu peresapannya dijadwal banget sampe menit-menitnya dan ngga ada istilah pembulatan jam. Biasanya kan orang kalau mestinya selesai jam 11 lewat dua menit tuh dibilang aja jam 11 gitu tapi disitu enggak. 

Oh iya, sebelum di smoothing itu saya ditanya belahan rambutnya gimana. Tapi saya juga bingung, sebenernya kan saya pake poni depan. Arah sisirannya kayanya cuma saya yang tau deh habis saya nyiptain sendiri pola sisiran kaya gitu. Tapi karena ternyata poni saya udah panjang banget, akhirnya saya bilang poni miring. Terus saya dikasih sisir deh buat nyisir sendiri.

Setelah dikeringin kan keliatan tuh hasil smoothingannya. Wah, emang beneran lurus banget. Untungnya enggak terlalu kaku. Lurusnya kaya rambutnya orang-orang berwajah Oriental haha. Yaudah terus saya disuruh dateng tiga hari kemudian buat di hair mask , dan selama tiga hari ini saya nggak boleh kena air rambutnya. Akhirnya udah tiga hari lewat, saya Hair Mask deh. Di salon yang beda, tapi soalnya harganya lebih murah. Pas hair mask saya ditanya mau pake apa di hair mask nya yaudah saya bilang aja mau pake alpuket. Tapi rasanya rambut saya nggak wangi alpuket deh, tapi tetep enak sih wanginya.

Akhirnya begitulah, poni saya jadi di smoothing. Oh iya, yang tadinya poni saya miring, sekarang saya belah tengah aja , abis wajah saya keliatan bulet banget kalau di belah miring. Soalnya poni saya setelah di smoothing itu lepek dan jatoh banget. Begitulah pengalaman saya di smoothing, setelah sekian bulan mempertimbangkan dan mencari info kesana kemari...